EnamPertanyaan Imam Al-Ghazali Kepada Muridnya. As-Syekh abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghozali atau lebih dikenal dengan sebutan Imam Al-Ghozali adalah seorang tokoh besar dalam sejarah Islam. Imam Al-Ghozali mengajukan Enam pertanyaan pada saat berkumpul dengan murid-muridnya.
Tepatnyaenam pertanyaan imam Al Ghazali kepada para muridnya tentunya memiliki nilai kandungan yang bagus untuk diambil hikmahnya. Suatu ketika Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya. Pertanyaan pertama Wahai murid-muridku sekalian, coba kalian jawab "Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?"
Secarakeseluruhan, al-Ghazali menghabiskan sebagian besar dekade pengembaraan dengan keraguan tentang kehidupan dan ragam pertanyaan-pertanyaan yang terus berputar di kepalanya. Selanjutnya dia kembali ke Nishapur, dia tinggal di sana hanya beberapa kilometer dari kampung halamannya. Baca juga: Nasehat Imam Al-Ghazali dalam Mengendalikan Amarah
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. الحمد لله رب العالمين وبه نستعين على امورالدنيا والدين. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه أجمعين. اما بعد فياعباد الله أوصيكم وإياي بتقوى الله فقد فاز المتقون, وقال الله تعالى فى القرأن العظيم كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ الله العلي العظيم Jama’ah Jum’ah Rohimakumullah Pada kesempatan khutbah kali ini, pertama-tama saya mengajak pribadi saya sendiri dan kaum muslimin umumnya untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt. Hanya dengan taqwalah bekal yang untuk menghadap-Nya nanti. Fainna khairaz zadit taqwa. Jangan ragukan janji Allah, bahwa ia hanya melihat seseorang dari ketaqwaannya bukan dari sisi lainnya. Jama’ah yang dimuliakan Allah Dalam khutbah kali ini saya hendak mengisahkan sebuah cerita diskusi antara Imam Al-Ghozali dengan muridnya. Ada enam pertanyaan yang dilontarkan beliau kepada para muridnya, dan kesemuanya sangat bagus untuk kita simak niali-nilai yang terkandung di dalamnya. Suatu ketika Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya. Wahai murid-muridku sekalian, coba kalian jawab "Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?" Murid-muridnya menjawab "orang tua,guru,kawan,dan sahabatnya". Imam Ghozali menjelaskan semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "MATI". كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayaka Ali Imran 185 Kematian adalah sesuatu yang tiada seorang pun tahu kapan ia akan datang. Karena itu manusia harus selalu bersiap diri menghadapinya. Terkadang ia jauh terasa, padahal ia dekat dalam kenyataannya. Janganlah kita lengah dalam memahami hal ini, jangan sekali-kali merasa diri jauh dari mati, karena itu membuat kita besar hati. Justru kerahasiaannya harus kita maknai bahwa mati bisa terjadi kapan saja dan dimana saja tanpa adanya peringatan dari-Nya. Inilah yang hendak disampaikan oleh Al-Ghazali kepada murid-muridnya. Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua.... "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?" Murid -muridnya menjawab "negara Cina, bulan, matahari dan bintang -bintang". Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahawa semua jawapan yang mereka berikan itu adalah benar. Tapi yang paling benar adalah "MASA LALU". Walau dengan apa cara sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama. Ini tepat dengan sebuah hadits yang menganjurkan bahwa kehidupan kita hari ini harus jauh lebih baik dari kemaren, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Jika difikir lebih dalam, maka yang perlu diperhatikan adalah waktu. Waktu tidak akan datang berulang untuk kedua kali, sekali kita bertindak kesalahan kita tidak bisa merevisinya lagi. Paling banter kita hanya bisa bertobat dan berharap pengampunan. Sebagian pepatah bilang waktu adalah sesuatu yang paling berharga. Emas, harta bisa dicari tapi waktu yang sudah berlalu tak mungkin hadir kembali. Jama’ah Jum’ah yang berbahagia Mati dan waktu adalah dua rahasia yang ada di genggaman-Nya. Kita sebagai hamba hanya bisa berharap dan berdo’a semoga Allah swt memberikan anugrah kepada kita agar mampu memanfaatkan waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian. Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga.... "Apa yang paling besar di dunia ini?". Murid-muridnya menjawah "gunung, bumi dan matahari". Semua jawapan itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU" وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَـٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَـٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami ayat-ayat Allah dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai. QS. 7179 Al A'Raf 179. Nafsu adalah hal penentu pada diri manusia. Ingin bahagia yang hakiki? Kendalikanlah nafsumu, ingin celaka selamanya? Turuti nafsumu... pengendalian nafsu adalah kunci dalam hidup ini. Itulah pesan tersembunyi dari al-Ghazali bahwa nafsu adalah hal paling besar, hal yang paling menentukan.... Kemudian al-Ghazali meneruskan pada Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?". Murid-murid Ada yang menjawab "besi dan gajah". Semua jawapan adalah benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "MEMEGANG AMANAH" إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, QS. 3372 Al Ahzab 72. Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah pemimpin di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya. Jama’ah yang dimuliakan Allah Pertanyaan Imam al-Ghazali yang kelima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?"... Ada yang menjawab "kapas, angin, debu dan daun-daunan". Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan Sholat. Gara-gara pekerjaan kita meninggalkan sholat, gara-gara bermesyuarat kita meninggalkan sholat. Kita harus ingat bahwa sholat adalah hal pertama yang ditanyakan Allah kepada manusia. Dan sholat adalah kewajiban terpenting di dunia ini. Namun anenya, meski demikian sholat adalah hal termudah yang sering dilewatkan oleh orang-orang muslim? Ringan sekali mlewatinya. Dan pertanyaan keenam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?"... Murid-muridnya menjawab dengan serentak, "pedang". Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA" Karena melalui lidah, Manusia selalunya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri. Ingatlah sebuah hadits yang menerangkan المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده seorang muslim adalah orang bisa menjaga orang muslim lainnya dari lisannya dan tangannya. Khirnya, di penghujung khotbah ini saya mengajak diri saya dan jama’ah sekalian bila ada waktu sering-seringlah merenung bahwa mati akan segera menjemput kita, insyaallah diri kita akan termotifasi untuk mengendalikan nafsu, menjalankan sholat, menjaga lidah dan memegang amanah. بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذْكُرَ الْحَكِيْمَ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَاِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ العَلِيْمُ, وَأَقُوْلُ قَوْلى هَذَا فَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
IMAM al Ghazali adalah salah satu ulama salaf dulu yang berjasa bagi perkembangan umat silam, salah satunya dalam bidang pendidikan. Namun, tak hanya pendidikan dan fiqih, al Ghazali juga dinilai sebagai ulama bijak yang senantiasa memberikan nasehat dan pesan-pesan yang menggugah hidup manusia. Inilah enam Pesan Imam al-Ghazali kepada manusia yang beliau rangkum dalam enam pertanyaan dan enam jawaban 1. Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia?Jawab “Mati”2. Apa yang paling jauh dari kita di dunia?Jawab “Masa lalu”3. Apa yang paling besar di dunia?Jawab “Nafsu”4. Apa yang paling berat di dunia?Jawab “Amanah”5. Apa yang paling ringan di dunia?Jawab “Meninggalkan sholat”6. Apa yang paling tajam di dunia?Jawab “Lidah” Semoga enam pesan Imam al Ghazali di atas bisa memberikan hikmah bagi kita semua. []
Jakarta - Imam Al Ghazali adalah ulama besar dalam sejarah Islam yang hafal banyak hadis Nabi. Saat bersama murid-muridnya, ia melontarkan sejumlah pertanyaan kepada mereka untuk bisa diambil pesan dalam buku Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali, karangan Ghofur Al-Lathif. Suatu ketika Al Ghazali bertanya, "Apa yang paling berat di dunia?". Para santri menjawab, "Baja" "Besi" "Gajah". Kemudian ia menanggapi, "Semua itu benar, tetapi yang paling berat adalah memegang amanah". Perkataan Imam Ghazali merujuk pada firman Allah SWT dalam Surah Al-Ahzab ayat عَرَضْنَا الْاَمَانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالْجِبَالِ فَاَبَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْنَهَا وَاَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْاِنْسَانُۗ اِنَّهٗ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًاۙArab Latin Innā 'aradnal-amānata 'alas-samāwāti wal-arḍi wal-jibāli fa abaina ay yaḥmilnahā wa asyfaqna min-hā wa hamalahal-insān, innahụ kāna ẓalụman Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi mereka semua enggan untuk memikul amanat tersebut, sebab mereka khawatir tidak akan mampu melaksanakannya. Lalu, dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya ia manusia sangat zalim lagi sangat SWT juga meminta kepada tumbuhan, binatang, dan malaikat untuk menjadi khalifah di dunia. Namun mereka enggan, dan manusia lah yang menyanggupi permintaan tersebut. Sehingga dari mereka banyak yang masuk neraka karena gagal memegang hari Imam Al Ghazali bertanya lagi kepada murid-muridnya. Ia bertanya "Apa yang paling ringan di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab, "Kapas, angin, debu dan daun-daun".Imam Al Ghazali menanggapi, "Semua jawaban itu benar, namun yang paling ringan sekali di dunia ini adalah meninggalkan sholat. Karena pekerjaan dan urusan dunia, kita mudah meninggalkan sholat."Imam Ghazali kemudian mengatakan bahwa Rasulullah pernah bersabdaوَعَنْ جَابِرٍ - رَضِيَ اللهُ عَنْهُ - ، قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - ، يَقُولُ إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالكُفْرِ ، تَرْكَ الصَّلاَةِ رَوَاهُ مُسْلِمٌ .Artinya Dari Jabir RA, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya batas antara seseorang dengan syirik dan kufur itu adalah meninggalkan sholat." HR. Muslim.Kepada murid-muridnya Imam Al Ghazali bertanya lagi, "Apa yang paling tajam sekali di dunia ini?"."Pedang," jawab Imam Al Gazali menjelaskan, " Jawaban Itu benar, tetapi di dunia ini yang paling tajam sekali adalah lidah manusia. Sebab melalui lidah, manusia bisa mudah menyakiti hati dan perasaan saudaranya sendiri".Al-Bukhari meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya, hadis no. 6474 dari Sahl bin Sa'id bahwa Rasulullah يَضْمَنَّ لِي مَابَيْنَ لِحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَArtinya "Barangsiapa bisa memberikan jaminan kepadaku untuk menjaga apa yang ada di antara dua janggut dan dua kakinya, maka kuberikan kepadanya jaminan masuk surga".Hadis tersebut bermaksud bahwa apa yang ada di antara dua janggutnya adalah mulut. Sementara yang berada antara kakinya yakni kemaluan. Sehingga manusia dianjurkan untuk menjaga Video "Persiapan di Arafah Jelang Puncak Haji 2023" [GambasVideo 20detik] erd/erd
pertanyaan imam al ghazali